Páginas vistas en total

Datos personales

Foto saya
Assalamu'alaikum wr.wb. sebelumnya saya ucapkan terima kasih banyak atas kunjungan kalian di blogger saya. mungkin blogger saya masih banyak yang kurang. tapi Insya Allah saya yakin, saya akan terus menulis di dalamm blogger ini untuk kalian para pembaca semuanya dan oleh karena itu, butuh kritik dan saran yang membangun dari anda untuk blog ini. karena saya tahu blog ini jauh dari kata sempurna. terima kasih banyak atas kunjungannya. Wassalamu'alaikum wr. wb.

Buscar

Contoh Kasus

Heron adalah siswa kelas XI di sekolah SMAN I Jakarta, heron merupakan salah satu murid yang dibanggakan oleh para guru dan teman- temannya karena prestasinya yang mengagumkan, baik dalam akademik maupun non akademik (organisasi ekstrakurikuler).
Pujian dan simpati masyarakat sekolah membuat Heron merasa bahwa hanya Heronlah yang paling pandai diantara teman- temannya yang lain, terlebih hal itu hingga membuat Heron menjadi seseorang yang suka membangkang kepada kedua orang tuanya, tidak mau membantu orang tuanya , Heron menganggap tanpa orang tua ia dapat menjadi orang yang dibanggakan atau diandalkan orang lain.
apa langkah saudara menanggapi permasalahan tersebut?, jelaskan!

Menurut Saya,

I. IDENTIFIKASI KASUS
Dalam hal ini saya mempelajari dan mencari sebab- sebab yang kemungkinan menjadi latar belakang kasus.
Dugaan sementara dari opini masyarakat sekolah yang berkembang ; “Kepandaian dan prestasi heron yang menjadi kebanggaan para guru dan teman- temannya membuat Heron merasa paling pandai dari teman- temannya yang kemudian juga menimbulkan sifat membangkang kepada orang tuanya (karena sudah menemukan “kemandirian” menurut konsepnya) .”

II. HIMPUNAN DATA

Himpunan data dilakukan dalam rangka mencari bukti- bukti administrasi yang menguatkan bahwa Heron merupakan murid yang berprestasi di sekolah (seperti yang diungkapkan pada opini masyarakat sekolah). yang dilakukan antara lain :
1. Pengamatan terhadap raport dan laporan hasil evaluasi kegiatan belajar siswa, dengan tujuan untuk melihat grafik perkembangan prestasi akademiknya.
2. Pengamatan terhadap data induk dan kartu pribadi, antara lain; (1). guna untuk melihat data yang tertulis mengenai latar belakang keluarganya?, dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keluarga secara sosial dan ekonomi, juga untuk mengetahui kedudukan anak atau status heron di dalam keluarga (sebagai anak tunggal/ anak sulung/ anak bungsu). (2). melihat data yang tertulis mengenai rentangan kecerdasan dari tes khusus psikologi (IQ/EQ/AQ/SQ)?, dengan tujuan untuk mengetahui rentang kecerdasan psikologisnya, minat, emosi dsb. (3). melihat data yang tertulis mengenai minat dan rencana karirnya dimasa depan?, yaitu untuk mengetahui minat khusus dan rencana karirnya dimasa depan, dari sini saya ingin mempelajari bahwa adakah kemungkinan dari minat dan cita- citanya yang tinggi sebagai obsesi dan ambisiusmenya sehingga harga dirinya begitu tinggi (sombong/ambisiusme/sok hebat/irrational believe).

III. APLIKASI INSTRUMENTASI

A. Wawancara

Wawancara dimaksudkan untuk mencari keterangan atau informasi mengenai subyek yang ingin kita ketahui/ teliti. wawancara yang dilakukan antara lain :
1. Wawancara terhadap Pembina organisasi ekstrakurikuler (Konselor langsung datang menemui yang dimaksud), tujuannya adalah untuk mengetahui perkembangan prestasi Heron pada bidang organisasi yang diikutinya. Jenis wawancara adalah wawancara terbuka dengan mendorong subyek untuk menceritakan banyak hal mengenai sosok Heron diorganisasi dan prestasinya. Contoh wawancara terbuka :
Konselor ; “Bapak, perkenalkan saya adalah guru BK disekolah ini, nama saya Hamdan, kedatangan saya kesini untuk mengetahui perkembangan anak- anak yang berada diekskul ini dibawah asuhan bapak, khususnya untuk heron saya ingin meminta informasi lebih dalam karena ini langsung berkaitan pada tugas saya sebagai pembimbing untuk membantu heron pada perkembangan dirinya, untuk itu apakah bapak bersedia/ berkenan untuk saya wawancarai?”
Bapak Pembina ; “Oh ya, silakan pak jika keterangan saya ini dapat membantu bapak untuk memenuhi tugas bapak sebagai pembimbing disekolah ini..”
Konselor ; “Ya, mula- mula saya mendapat laporan dari teman- teman dekat heron (yang mengajukan kasus ke saya) bahwa akhir- akhir ini ia terkesan agak sombong sampai- sampai membangkang kepada orang tuanya di rumah, dugaan sementara saya adalah pengaruh prestasi yang membuat harga dirinya menjadi tinggi (sok hebat/ sombong) sehingga ia belaku demikian kepada orang tuanya..”
“nah.., khususnya diorganisasi yang bapak asuh ini bagaimanakah sosok Heron dan hubungan pergaulannya dengan bapak juga anak- anak disini?, penghargaan- penghargaan dan prestasi apa sajakah yang didapatkan heron selama berada diorganisasi ini?”
Dst.. dst..
2. Wawancara terhadap wali kelas dan teman- teman dekat Heron, wawancara dilakukan dalam rangka mencari keterangan mengenai perubahan sikap dan prilaku heron akhir- akhir ini. wawancara bersifat terbuka dengan mendorong subyek (wali kelas/ teman- teman Heron) untuk menceritakan banyak hal mengenai sosok Heron dimata mereka dan prestasinya.

IV. HOME VISIT (Kunjungan rumah)

Home visit dilakukan dalam rangka untuk mencari keterangan atau informasi terhadap diri klien yang sedang konselor tangani. Tahapan itu antara lain :
1. Mengajukan surat Pemberitahuan Kunjungan Rumah kepada wali murid (orang tua Heron). Surat pemberitahuan kunjungan rumah berisikan tentang maksud- maksud kedatangan dan tujuan kunjungan yang akan dilakukan.
2. Mengajukan Surat Tugas Kunjungan Rumah, ditujukan pada wali kelas yang ditugaskan melakukan pencarian informasi pada kunjungan rumah.

Wawancara terhadap orang tua Heron, tujuannya adalah untuk mengetahui latar belakang Si kasus (Heron) didalam rumah tinggal, paling tidak adalah informasi- informasi perubahan prilaku yang ditunjukkan heron belakangan ini ketika berada bersama keluarganya. Jenis wawancara adalah wawancara tertutup (terpedoman/ terpandu sesuai kebutuhan data yang dibutuhkan konselor). Jenis pertanyaan wawancara, antara lain (dalam format 5W + 1H) :
1. Apa aktifitas yang paling disukai Heron ketika berada dirumah?
2. Kapan saja (diwaktu apa saja) ketika heron berada dirumah?
3. Siapakah orang terdekat heron didalam keluarga?
4. Dimana saja tempat yang paling sering dikunjungi heron ketika tidak sedang berada dirumah?
5. Bagaimana sikap heron selama dirumah kepada ibu, bapak dan saudara- saudara lainnya?, (Improvisasi) Mengapa demikian? apakah Ibu mengetahui sebab- sebab perubahan prilaku Heron?

V. BIMBINGAN PRIBADI

Setelah didapat ternyata masalah ini lebih dominan terhadap kehidupan pribadinya yaitu naiknya ukuran self/ harga diri heron karena lingkungan sekolah yang terlalu mengapresiasi keistimewaan heron sehingga merubah pandangan heron menjadi seorang yang hedonis, buta karena kedudukan, dan menolak aktualisasi diri yang lebih positif dan bijaksana.
Bimbingan pribadi dimaksudkan untuk memberikan wawasan kepada heron mengenai cara pandang yang bijaksana kepada Heron agar dalam menanggapi segala pujian itu lebih dapat digunakan sebagai motivasi positif untuk lebih membanggakan nama sekolah dan bermanfaat bagi keluarga.

VI. MEMAHAMI HERON DALAM KONSELING RASIONAL EMOTIF

Pandangan Manusia

Manusia memiliki kemampuan inheren untuk berbuat secara rasional ataupun tidak rasional, berfikir dan merasa begitu erat hubungannya dan saling mempengaruhi satu sama lain: pikiran seseorang dapat menjadi perasaannya dan sebaliknya. Apa yang difikirkan dan dirasakan sekaligus mengambil bentuk self talk (ST) yang selanjutnya menyerahkan individu bertindak rasional atau tidak rasional.

kepribadian
1. Perkembangan Kepribadian :
A. Manusia tercipta dengan
a) dorongan untuk mempertahankan diri dan memuaskan diri
b) kemampuan untuk self destructive, hedonis, buta, dan menolak aktualisasi diri.
B. Individu sangat mudah dipengaruhi orang lain (suggestible). keadaan ini terlebih- lebih lagi terjadi pada masa kanak- kanak.
kasus
Heron dipahami sebagai individu yang mengalami permasalahan emosional yang tidak dapat memfilter dengan tepat terhadap apa- apa yang dikatakan orang lain kepada dirinya (dalam hal ini ia tidak mampu memfilter dengan bijaksana apresiasi guru dan teman- temannya) sehingga menjadi masalah bagi dirinya, ia berkehendak mengontrol dunianya, dirinya dan lingkungannya seakan orang lain tidak memiliki peranan dan tidak berguna bagi dirinya. terlebih hal itu jika berangsur- angsur hingga menimbulkan penguatan bagi dirinya.

Tujuan konseling
Mengubah pemikiran yang tidak logis, yaitu memerangi pemikiran heron yang tidak rasional seperti sombong (merasa paling pandai), membangkang kepada orang tuanya dan menganggap tanpa orang tua ia dapat menjadi orang yang dibanggakan atau diandalkan orang lain.

Tehnik
konselor bernuansa otoritatif dengan menggunakan tehnik- tehnik yang bersifat langsung, persuasif, aktif, dan logis seperti pemberian nasehat, terapi kepustakaan, pelaksanaan prinsip- prinsip belajar, konfrontasi langsung – hal ini untuk mendorong klien beranjak dari pola pikir tidak rasional ke rasional.

Tiga pola dasar : kognitif, emotif, behavioristik.
a. Konseling kognitif : memperlihatkan kepada klien bhwa ia haruslah meninggalkan sikapnya yang perfeksionistik apabila ia ingin lebih bahagia, sehingga tidak timbul kecemasan/ keganjalan apa yang dijalani dirinya. Di sini konselor melaksanakan proses mengajar. perlengkapan yang perlu : pamflet, buku, rekaman kaset/video, film.
b. Konseling emotif – evokatif : mengubah sistem nilai klien. berbagai teknik digunakan untuk menyadarkan klien antara yang benar dan salah, sesuai dan tidak sesuai, seperti memberikan contoh, bermain peran ; teknik unconditional acceptance dan humor, serta exhalation (pelepasan beban) agar klien melepaskan pikirannya yang tidk rasional dan menggantinya dengan yang rasional.
c. Konseling behavioral : mengembangkan pola berpikir dan bertingkah laku yang baru segera setelah klien menyadari kesalahan- kesalahannya. teknik yang dipakai bersifat eklektik, dengan pertimbangan :
1) ekonomis dari segi waktu untuk klien dan konselor
2) kesegaran hasil yang dicapai
3) efektifitas teknik yang dipakai untuk bermacam ragam klien
4) kedalaman dan ketahanan (berlangsung lama) dari hasil yang dicapai.

http://hamdanrifay.blogspot.com/2011/12/contoh-kasus-layanan-bimbingan-dan.html